Berita
Daerah

Pulihkan Ekonomi, IKAPPI Gelar Sosialisasi Pasar Sehat Pasca Pandemi

• Bookmarks: 8135


 

Lampung Tengah,petitum.id– Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Provinsi Lampung menggelar sosialisasi pasar sehat pasca Pandemi COvid 19, Pemulihan Ekonomi Masyarakat. Sosialisasi ini berlangsung di Balai Kampung Wates, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah, Rabu 21 Juni 2023.

Hadir dalam acara ini, Ketua IKAPPI Provinsi Lampung dr. Jihan Nurlela, M.M, bersama jajaran pengurus IKAPPI Lampung Tengah, antaralain Meri Andriyani dan pengurus lainnya. Hadir pula narasumber dari Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Lampung Thusy Eka Putri, S.Si.

Menurut Jihan, IKAPPI merupakan organisasi yang konsen terhadap pedagang, khususnya pedagang pasar di Lampung. Pada masa Pandemi lalu, berbagai kegiatan social IKAPPI menyasar para pedagang pasar dilakukan, misalnya vaksinasi, dan pemberian bantuan kepada pedagang.

“Senang sekali rasanya dalam acara ini kita kembali bersama IKAPPI, saat Pandemi kita juga lakukan sosialisasi, kita lakukan vaksinasi, dan sekarang sosialisais pasar sehat. Pasar Sehat penting kita sosialisasikan, karena ini berkaitan dengan kesehatan lingkungan, kesehatan pasar, sekolah, adalah hal yang prinsipal,” katanya.

Pasca pandemic COvid 19, menurutnya ekonomi masyarakat mulai bergeliat. IKAPPI pun ikut andil melakukan upaya agar ekonomi masyarakat khususnya di pasar tradisional tetap tumbuh. “Kami berharap ekonomi masyarakat bangkit dengan pasar sehat, masyarakat senang berbelanja, pedagang senang karena dagangannya laris dan produknya sehat. Nanti aka nada meteri dari BBPOM Bandar Lampung ibu Thusy yang akan menjelaskan bagaimana cara menciptakan pasar yang sehat,” ungkapnya.

Sementara itu, Pelaksana Layanan BBPOM Lampung yang menjadi narasumber dalam acara ini, Thusy Eka Putri, S.Si menjelaskan kepada peserta sosialisasi yang sebagian besar pedagang agar memastikan barang dagangannya aman dan sehat.

“Pastikan produk yang bapak ibu jual aman, aman dari bahan berbahaya bagi kesehatan. Misalnya bahaya fisik, misalnya soto ada rambutnya, kurang bersih, atau lemper dijepret pakai streples, itu tidak boleh ya bu. Bahaya kalau anak kecil sampai tertelan. Jadi pakai apa gantinya?” yang dijawab peserta menggunakan “lidi”

Menurut dia, masa Pandemi Covid 19 yang berlangsung sekitar tiga tahun memberikan pelajaran penting tentang kebersihan dan kesehatan. “Kemarin kita Pandemi, mengajarkan kita banyak hal, bahwa mahluk Allah yang kecil itu bisa mengubah dunia, kita dikurung di rumah, tapi dibalik itu ada hikmahnya. Misalnya kita jadi rajin cuci tangan sekarang,” tandasnya.

Thusy juga mengingatkan pentingnya untuk menjaga barang dagang sehat dan aman. Bahwa makanan yang sehat yang disukai masyarakat adalah makanan yang juga disukai oleh bakteri.

“Saya berikan satu kata kunci, bahwa makanan itu apa yang kita suka, bakteri juga suka, bapak ibu senang, daging ikan, sapi, susu, telur, senang? Ternyata bakteri juga senang. Semua makanan yang kita olah kita jual di pasar, harus kita amankan. Karena kita bersaing dengan bakteri di lingkungan yang dapat mencemari produk yang kita jual,” paparnya.

Untuk itu, makanan yang kedaluarsa tidak boleh dikonsumsi oleh masyarakat apalagi dijual kembali. “Ibu-ibu di sini pasti penyayang semua ya. Tapi kalau ada makanan yang sudah berubah bentuk, sudah ada bakteri, basi, jangan disayang ya bu, cukup sayangnya dengan suami dan anak saja. Makanan kalau sudah kadaluarsa, jangan dimakan,” ujarnya setengah berkelakar.

Thusy juga memberikan kuis berhadiah kepada peserta SOsialisasi Pasar sehat IKAPPI Lampung, yang membuat peserta semakin bersemangat. “Misal ada makanan kadaluarsa 2 Juli, kapan kita terakhir boleh makan makanan itu? Saya punya hadiah yang tahu jawabnya,” ujarnya memantik jawaban dari peserta.

Bermacam jawaban yang diungkapkan, mulai dari setengah bulan sebelum tanggal kadaluarsa, hingga satu bulan sebelum kadaluarsa diucapkan peserta.

“Jadi kalau kadaluarsa tanggal 2 Juli, jadi kita boleh menggunakan sebelum tanggal itu. Artinya tanggal dimana produknya masih aman. Misalnya ini, air minum dalam kemasan, kami BBPOM melakukan pengawasan sebelum beredar, dan sesudah beredar. Kenapa kita percaya minuman ini padahal tidak dimasak? Karena ada izin edarnya,” urainya.

8 recommended
0 notes
135 views
bookmark icon

Write a comment...

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *