Berita
Daerah

Januari 2022 Galeri Sejarah Santa Maria Metro Mulai Dikerjakan

• Bookmarks: 7184


 

Metro, petitum.id- Dukungan publik terhadap pengembangan wisata sejarah dan cagar budaya di Kota Metro terus menguat. Setelah kehadiran Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro pada Januari 2022 Galeri Sejarah Santa Maria Metro ynag berlokasi di Klinik Bersalin Santa Maria akan mulai dikerjakan.

Oki Hajiansyah Wahab dari TACB Metro mengatakan bahwa belajar dari keberhasilan pelibatan partisipasi publik dalam mengubah sebuah bangunan tua cagar budaya mengawali Tahun 2022 kami kembali berupaya untuk memberi warna dan wajah pada salah satu cagar budaya lainnya yakni Klinik Santa Maria Metro.

“Urunan publik untuk pengerjaan galeri sejara ini sendir sebagai wujud apresiasi terhadap peranan Klinik Bersalin Santa Maria dalam perkembangan Kota Metro dan juga sekaligus bertujuan untuk meningkatkan literasi sejarah serta menambah destinasi wisata sejarah yang kini terus dikembangkan,”jelasnya.

Klinik Santa Maria yang berdiri sejak era kolonisasi saat ini telah berusia 85 tahun dan merupakan rumah sakit tertua di Kota Metro yang menjadi saksi perkembangan Kota Metro. Ribuan anak telah dilahirikan dan mendapatkan layanan kesehatan di Santa Maria sejak memulai pelayananya.

“Tantangan terberat bukanlah pada proses penetapan sebuah cagar budaya tapi bagaimana pelestarian dan pemanfaatanya sehingga kehadiran cagar budaya akan membawa manfaat bagi masyarakat luas,”tegasnya.

Sumber Daya Lokal

Ancila Hernani salah seorang panitia pengerjaan Galeri Sejarah ini menjelaskan bahwa seluruh pengerjaan galeri ini menggunakan sumber daya lokal.

“Mulai dari riset sejarah, desain, tukang hingga bahan-bahan yang diperlukan semuanya menggunakan sumber daya lokal, hal ini sebagai wujud upaya kehadiran cagar budaya juga membahwa manfaat sebesar-besarnya bagi Kota dan Warga Kota Metro,”ungkapnya.

Sejumlah personil tim yang pernah ikut terlibat dalam pengerjaan Rumah Informasi Sejarah seperti desainer, tim riset dan vendor kembali dilibatkan.

Adi Setyawan dari Pensil Bersejarah mengatakan bahwa materi informasi untuk display galeri sejarah Santa maria sendiri akan berisi infografis sejarah bagaimana asal mula Klinik ini hingga saat ini.

“Lewat infografis, peristiwa Sejarah akan ditampilkan menjadi lebih menarik sehingga mudah dimengerti publik,”jelasnya.

Donasi Terbatas

Pada tahap awal pengerjaan Galeri Sejarah Santa Maria sendiri mengunakan iuran publik seperti layaknya Rumah Informasi Sejarah.

“Panitia  mencari 25 orang terpilih untuk terlibat dalam tahap awal pengerjaan Galeri Sejarah Santa Maria yang akan menjadi cikal bakal mini musium di Metro.,” jelas Ancila.

Ancila menjelaskan sejak hari pertama donasi ini dibuka sudah lebih dari 15 orang dan lembaga yang menyatakan akan ikut mendukung.

“Tidak hanya dari individu-individu tapi ada beberapa dari organisais seperti PKKPHAM FH Unila, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Metro,”tambahnya.

Ancila menambhakan 25 Orang donatur pertama ini nantinya akan tercatat dalam memorabilia display sebagai apresiasi atas dukungannya terhadap pelestarian cagar budaya, pengembangan literasi dan destinasi wisata sejarah di Kota Metro.

Helath Tourism dan  Walking Tour

Febri dari Metro Walking Tour menyambut baik rencana pengerjaan Galeri Sejarah Santa Maria tersebut.

“Selama ini walking tour di Santa maria kami hanya bisa melihat dari luar bangunanSekaligus bertujuan untuk meningkatkan literasi sejarah semata tapi juga menambah destinasi wisata Metro Historical Tour yang terus dikembangkan,”ungkapnya.

Ketua IDI Metro, dr. Agung yang juga terlibat dalam kepanitiaan menjelaskan bahwa Galeri Santa Maria memiliki perbedaan dengan RIS yang diniatkan sejak awal sebagai display informasi sejarah.

“Galeri ini sejak awal telah diniatkan untuk menjadi mini musium yang menampilkan barang-barang keseharan bersejarah seperti alat-alat kesehatan di masa lampau, dengan demikian generasi hari ini bisa mendapatkan pelajaran khususnya di bidang kesehatan.”ungkapnya.

Menurutnya Klinik Santa Maria adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan dan perkembangan sejarah kesehatan di Kota Metro.

“IDI Kota Metro tentu mendukung terwujudnya Health Tourism, kehadiran galeri ini sendiri diharapkan akan meningkatkan minat dan literasi sejarah sekaligus harapannya dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata sejarah di Metro,”pungkasnya.

Afriyan

 

7 recommended
0 notes
184 views
bookmark icon

Write a comment...

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *