Berita
Nasional

Jaksa Agung Buka Munas PJI 2021

• Bookmarks: 968


 

Lampung, petitum.id– Jaksa Agung RI Burhanuddin selaku Pelindung Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) membuka Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) Tahun 2021 secara virtual dari ruang kerja Jaksa Agung di Gedung Menara Kartika Adhyaksa Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (16/12/2021)

Munas PJI yang dilaksanakan secara luar jaringan (luring) maupun dalam jaringan (daring) yang dipusatkan dari Lantai 10 Gedung Menara Kartika Adhyaksa Kebayoran Baru Jakarta Selatan juga diikuti oleh Wakil Jaksa Agung RI Setia Untung Arimuladi, SH. M.Hum selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Jaksa Indonesia Periode 2019-2021, Jaksa Agung Muda Pembinaan Dr. Bambang Sugeng Rukmono selaku Penasehat, Jaksa Agung Muda Intelijen Dr. Sunarta selaku Penasehat, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Dr. Fadil Zumhana selaku Penasehat, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Dr. Ali Mukartono selaku Penasehat, Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Feri Wibisono, SH. C.N. selaku Penasehat, dan Jaksa Agung Muda Pengawasan Dr. Amir Yanto selaku Penasehat, Kepala Badan Diklat Kejaksaan Tony T. Spontana, S.H. M.Hum. selaku Penasehat, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Militer Anwar Saidi, Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Dr. Asep Mulyana SH. M.Hum selaku Sekretaris Umum PJI dan juga Ketua Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) Tahun 2021, beserta para Pengurus Pusat, Pengurus Bidang, Pengurus Perwakilan, Pengurus Daerah, dan Pengurus Cabang Persatuan Jaksa Indonesia di Seluruh Indonesia.

Jaksa Agung RI dalam sambutanyya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh jajaran atas terselenggaranya Musyawarah Nasional PJI Tahun 2021 ini. Seraya saya juga tidak henti-hentinya mengingatkan kepada seluruh jajaran, agar mengutamakan kesehatan dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat.

“Terlebih Covid-19 terus bermutasi dan kini dunia kembali digemparkan oleh ancaman datangnya gelombang ke-3 Covid-19 dengan munculnya varian baru Omicron yang memiliki daya sebar lebih cepat dibandingkan varian Delta. Untuk itu, saya minta kepada kita semua untuk saling menjaga dan melakukan berbagai macam kegiatan yang dapat meningkatkan kebugaran fisik serta kesehatan mental,” jelasnya.

Jaksa Agung RI mengatakan, Persatuan Jaksa Indonesia (PJI) merupakan organisasi yang dibentuk sebagai wadah atau tempat berhimpun bagi Jaksa-Jaksa di seluruh Indonesia. Tujuan PJI dibentuk antara lain untuk memelihara dan meningkatkan kesatuan dan persatuan Jaksa, meningkatkan integritas dan profesionalisme Jaksa, serta menjaga dan menjunjung tinggi harkat dan martabat Jaksa. Keberadaan organisasi ini mempunyai peran dan andil yang sangat signifikan untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan tugas penegakan hukum yang profesional, jujur, dan berkeadilan.

“Salah satu kegiatan rutin PJI adalah menyelenggarakan Musyawarah Nasional yang merupakan alat kelengkapan organisasi sebagai forum pemegang kekuasaan tertinggi PJI. Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Persatuan Jaksa Indonesia Tahun 2021 ini mengangkat tema: “Menjaga Kehormatan Profesi dan Institusi.” Tema yang relevan dalam menjawab tantangan dan situasi saat ini dalam ikhtiar kita bersama untuk menjaga marwah Kejaksaan, meningkatkan citra institusi, dan meningkatkan public trust dari masyarakat,” ujar Jaksa Agung RI.

Munas kali ini akan membahas 2 (dua) agenda utama yaitu Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat PJI Periode Tahun 2019 hingga 2021 dan Pemilihan Ketua Umum Pengurus Pusat PJI Periode Tahun 2022 hingga 2024. Mengingat pentingnya acara ini, saya minta kepada para peserta untuk secara aktif berdialog dan bermusyawarah dengan tidak bersikap apatis serta tidak meninggalkan tempat sebelum selesainya acara, ujar Jaksa Agung.

Jaksa Agung juga menyampaikan, dalam menjaga kehormatan profesi dan institusi, setidaknya ada 2 (dua) hal yang kiranya mudah untuk kita pahami bersama yaitu:

Pertama, tidak melakukan perbuatan tercela. Suatu perbuatan tercela dapat kita hindari jika kita memiliki integritas. Integritas merupakan sebuah pondasi dan nilai utama dalam membentuk kepribadian seorang Jaksa menjadi lebih baik dan berbudi, karena integritas adalah wujud dari keutuhan prinsip moral dan etika. Tanpa integritas, maka nilai-nilai moral dan etika yang ada dalam dirinya akan sirna dan akan menghitamkan hati nuraninya. Dengan menjaga integritas dalam setiap pelaksanaan tugas, maka marwah Kejaksaan akan terjaga dan tentunya hal ini akan dapat meningkatkan kepercayaan publik dari masyarakat.

Torehan prestasi penegakan hukum oleh Kejaksaan yang telah kita capai dan sudah mulai dilihat oleh masyarakat, akan dengan mudah tenggelam karena adanya perbuatan-perbuatan tercela oknum Kejaksaan. Jaksa yang pintar tanpa integritas akan sangat berbahaya bagi institusi. Ia akan melacurkan ilmunya dan menggadaikan jabatannya untuk sebuah keuntungan pribadi yang tidak sah. Oleh karena itu, sering kali saya katakan, jika saya tidak membutuhkan Jaksa yang pintar tetapi tidak bermoral dan saya juga tidak butuh Jaksa yang cerdas tetapi tidak berintegritas. Yang saya butuhkan adalah para Jaksa yang pintar dan berintegritas. Profesionalitas seorang Jaksa akan sempurna jika dapat menyeimbangkan antara kecerdasan intelektual dan integritas. Pegang dan jaga terus integritas saudara-saudara sesuai Tri Krama Adhyaksa dan Kode Etik Profesi Jaksa, agar tidak mudah tergoda dengan bujuk rayu pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dari manapun datangnya.

Dan Kedua, mampu membaca arah kebijakan pimpinan. Dalam menjaga kehormatan profesi dan institusi, sebagai Jaksa, saudara harus memahami segenap aturan dan etika berorganisasi serta membaca arahan-arahan yang disampaikan pimpinan. Arah kebijakan pimpinan sebagian besar telah dituangkan dalam peraturan internal, baik berupa Peraturan Kejaksaan, Pedoman, Instruksi, Surat Edaran, dan lain sebagainya. Baca dan pelajari aturan-aturan tersebut secara saksama serta pahami maksud dan tujuan dikeluarkannya aturan tersebut. Banyak Jaksa yang salah melangkah karena tidak mampu membaca arah kebijakan pimpinan. Oleh karena itu, jangan segan untuk meminta petunjuk kepada pimpinan dan perbanyaklah ruang diskusi bersama.

Mengakhiri sambutannya, Jaksa Agung RI juga ingin mengingatkan, bahwa institusi Kejaksaan tidak hanya terdiri dari Jaksa semata, melainkan juga ada unsur pegawai Tata Usaha yang mempunyai peran tidak kalah penting dalam proses penegakan hukum. Untuk itu dalam optimalisasi kinerja tugas dan fungsinya,

Andre

9 recommended
0 notes
68 views
bookmark icon

Write a comment...

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *