Artikel ini ditulis sebagai bentuk pertanggung jawaban saya selaku Bunda Literasi Kota Metro yang diangkat melalui SK Walikota Nomor 117/KPTS/D-17/2020 pada 19 Februari 2020 lalu. Berdasarkan SK tersebut tugas Bunda Literasi sendiri adalah memberikan saran dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan pengembangan literasi, bekerjasama dengan Dispusarda dalam menangani program kegiatan dan jejaring literasi serta mensosialisasikan kegiatan dan budaya literasi di Kota Metro.
Bunda literasi Kota Metro sendiri dikukuhkan pada 9 Maret 2020 oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung. yang dilanjutkan dengan pengukuhan Bunda Literasi Kecamatan. Selanjutnya Kegiatan perdana dimulai dengan kegiatan Read A Book bagi anak-anak di TK Pertiwi yang kelak akan menjadi generasi penerus bangsa. Pada kesempatan ini saya berbagi cerita tentang 3 orang sahabat yang gemar memetik buah stroberi lalu kemudian menjadikannya sebagai selai stroberi yang manis.
Belum banyak kegiatan yang dapat dilakukan Indonesia mengalami masa pandemi akibat Covid-19. Pandemi menyebabkan hampir seluruh Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) harus dilakukan di rumah melalui pembelajaran daring atau online. Tak terkecuali Hari Kunkjung (HKP) Perpustakaan yang rutin digelar setiap tahunnya kini harus digelar secara daring.
Meski demikian guna mendorong kegiatan literasi khususnya di Kota Metro saya tetap berusaha memberikan motivasi bagi anak-anak melalui kegiatan Ngobrol Seputar Literasi yang dilakukan pada 30 November 2020. Diskusi bertema Literasi Anak di Masa Pandemi ini sendiri diikuti oleh para guru, orang tua anak-anak di Kota Metro. Saya terus menyampaikan pesan dan motivasi agar anak-anak terus bersemangat dalam belajar dan juga terus membaca di masa pandemi.
Alhamdulillah, di penghujung tahun 2020 saya juga berkesempatan menghadiri peresmian Pojok Baca Digital (Pocadi) di halaman Masjid Taqwa Kota Metro. Pocadi sendiri merupakan bantuan dari Perpustakaan Nasional untuk Kota Metro yang bertujuan untuk meningkatkan literasi lewat teknologi digital. Penempatannya di pusat kota dimaksudkan untuk mendorong antusiasme warga dalam membaca.
Di masa tugas yang singkat ini sendiri memberikan berbagai pelajaran berharga bagi saya secara pribadi khususnya dalam tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan budaya literasi di kota berjuluk Kota Pendidikan ini. Kita memerlukan peran aktif semua pihak dan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, terutama generasi muda.
Kini menjelang akhir masa tugas saya selaku Bunda Literasi pada 17 Februari 2021 mendatang izinkan saya menyampaikan permohonan maaf atas berbagai kekurangan sekaligus ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama bekerja mengembangkan budaya literasi di Kota Metro. Secara khusus saya juga ingin menyampaikan apresisasi kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Metro yang selalu melibatkan saya dalam kegiatan-kegiatan literasi tersebut.
Saya juga hendak berpesan kepada penerus saya yakni Bunda Literasi Metro yang baru nantinya agar terus meningkatkan budaya literasi melalui berbagai kegiatan. Saya yakin dan percaya bahwa Bunda Literasi Metro yang baru nantinya akan semakin bersemangat dan bergairah dalam mengembangkan budaya literasi di kota yang kita cintai ini.
Hj. Heriyati Pairin