Opini

Italia Memasuki Fase 2B: Membangkitkan Ekonomi dan Membangun ‘New Normal’?

• Bookmarks: 124


Italia telah memasuki Fase 2 sejak 4 Mei yang lalu (sebut saja Fase 2A) dan Senin 18 Mei 2020, Fase 2 tahap lanjut (Fase 2B) pun akan mulai.

Dengan manuver ini kita membangun jembatan untuk menghadapi pukulan dan dampak krisis ini, kita telah memperkenalkan langkah-langkah penting untuk membangun masa depan. Ini adalah sebuah situasi darurat yang sangat berat yang sedang menghisap semua energi fisik, ekonomi dan juga moral. Namun kita tidak boleh berhenti, saat ini, kita harus berlari lebih dari sebelumnya,” tegas PM. Giuseppe Conte membuka konferensi pers-nya pada 16 Mei yang lalu.

Dalam kesempatan yang sama, PM Conte juga menjelaskan dasar pemikiran pengambilan keputusan untuk ‘membuka dan memulai kembali kehidupan sosial dan ekonomi’. Italia tidak bisa menunggu penemuan dan pendistribusian vaksin, karena ketika saat itu tiba, Italia akan berada pada situasi dimana jaringan sosial dan ekonomi sudah rusak berat, dan pada tahap itu Italia tidak akan pernah bisa memulai lagi.

Meski demikian, Conte menegaskan bahwa pemerintah telah memperhitungkan resiko bahwa kurva epidemis yang sedang menurun bisa naik kembali. Jika ini terjadi, maka Italia akan ‘ditutup’ kembali karena prinsipnya adalah perlindungan dan kesehatan warganegara adalah yang utama, meskipun dengan resiko resesi ekonomi yang makin berat.

Sebelumnya pada Minggu, 17 Mei, PM. Conte menandatangani Dekrit ‘Memulai Kembali’ (Decreto Rilancio) yang sebagian isinya memperbarui isi Dekrit ‘Merawat Italia’ .Berikut beberapa poin penting dari Dekrit ‘Italia Memulai Kembali’

  • Perusahaan swasta: 16 miliar euro
  • Pekerja otonom: 600 euro untuk yang sudah terdaftar di INPS (semacam Lembaga Jaminan Sosial Nasional), dengan kemungkinan integrasi dengan kompensasi tambahan hingga 1.000 euro, yang disediakan juga untuk perusahaan
  • Karyawan swasta dan profesional: 25,6 miliar euro
  • Kelompok miskin: 250 juta euro
  • Sektor budaya: tunjangan 600 euro untuk pekerja budaya yang terdaftar dalam kas sektor yang bersangkutan. 50 juta euro untuk dana pengembangan budaya tahun 2020.
  • Dana liburan: maksimal 500 euro setiap keluarga dengan penghasilan s.d. 40.000 euro.
  • Pembatalan sewa lahan untuk restoran dan bar yang berada di tanah publik.
  • Sektor turisme: dana pendukung 20 juta
  • Universitas dan penelitian: 1,4 miliar euro dan rekrutmen 4.000 peneliti.
  • Sekolah: 1,45 miliar euro untuk perencanaan kembali ke sekolah di bulan September, pengembangan sistem keamanaan, digitalisasi sekolah dan stabilisasi staf pengajar.
  • Super bonus renovasi rumah.
  • Pajak usaha: pemotongan pajak mencapai 4 miliar euro untuk perusahaan yang berpenghasilan hingga 250 juta
  • Diskon pajak untuk restoran, teater e lokasi lain yang harus menempatkan perlengkapan keamanan
  • Pajak tahunan: jatuh tempo diundur hingga September
  • Bantuan sewa rumah: hingga 60%
  • Bantuan keluarga: pendapatan darurat untuk penghasilan hingga 15.000 euro
  • Bantuan baby sitter: digandakan menjadi 1.200 euro, bisa digunakan juga untuk summer camp atau tempat penitipan anak
  • Cuti orang tua: diperpanjang hingga 30 hari bagi pekerja swasta
  • Dana disabilitas: ditambah 90 juta euro
  • Pertanian: 1,5 miliar

Inikah ‘New Normal’ Italia?

Perubahan-perubahan signifikan terjadi pada Fase 2B ini, dibandingkan Fase 1 maupun 2A. Di Fase 2B ini bisa bertemu teman dan kenalan, selain kerabat dekat, sambil harus tetap menghindari kerumunan baik di jalan atau di rumah. Tidak diharuskan lagi membawa surat keterangan setiap kali keluar rumah, hanya untuk perjalanan ke luar region tetap diperlukan. Kunjungan ke rumah kedua juga diijinkan sepanjang masih berada di region yang sama. Pada 3 Juni nanti, jika kurva epidemis mengijinkan, pintu perjalanan antarregion dan antarnegara UE juga dibuka.

Menghadapi fase pembukaan kembali ini, Conte menekankan tentang pentingnya kehati-hatian dan tanggung jawab dari setiap pihak. Warga boleh bepergian ke mana saja di dalam region tanpa batasan: ke toko, jalan-jalan di dalam kota, gunung, pantai, bahkan luar kota. “Memulai kembali kehidupan sosial dengan tetap menjaga jarak fisik dan menghindari kerumunan,” ulang Conte.

Setiap orang yang keluar rumah harus membekali diri dengan masker, mengenakannya (terutama) di tempat tertutup dan juga di tempat terbuka jika tidak memungkinkan menjaga jarak. Menghindari kerumunan tetaplah kewajiban yang harus dipenuhi. Sementara itu, penderita positif Covid-19 (yang tidak membutuhkan perawatan di RS) tetap harus melakukan karantina mandiri hingga tes berikutnya menyatakan hasil negatif.

Menghadapi pembukaan kembali beberapa sektor usaha (perdagangan retail, bar, restoran, salon & barber) dan tempat-tempat ibadah, pemerintah pusat telah menyiapkan panduan manual mengenai protokol keamanaan secara khusus bagi setiap lokasi yang disetujui bersama antara pemerintah dan perwakilan sektor & institusi keagamaan. [N.B Dekrit baru disertai lampiran mengenai manual dan protokol keamanan yang harus diikuti oleh setiap lembaga/lokasi yang mulai membuka aktivitasnya] Meski demikian, pembukaan kembali ini akan dimulai berbeda di setiap region tergantung dari kurva epidemis di setiap wilayah.

Jika terjadi pelanggaran protokol, maka lembaga/lokasi yang bersangkutan akan dikenakan sanksi penutupan hingga persyaratan protokol keamanan dipenuhi. Beberapa contoh protokol keamanan ini, antara lain:

  • Di semua tempat tes temperatur badan.
  • Pabrik: pekerja diberikan satu set baru setiap harinya: masker, sarung tangan, dan face shield di beberapa tempat.
  • Toko: pelanggan yang masuk harus mengenakan masker dan sarung tangan
  • Restoran/bar: dipasang pembatas kaca/plexiglass dan mengatur posisi duduk dalam jarak aman, klien masuk dengan masker dan sarung tangan.
  • Pantai: pengaturan jarak antar payung pantai.

Menteri Kesehatan Speranza menekankan pentingnya laporan monitoring harian dari dinas kesehatan di tingkat daerah untuk mengelola dan mengontrol Fase 2 ini, sehingga bisa melakukan intervensi yang cepat dan akurat ketika dibutuhkan. Digarisbawahi pula perlunya kerjasama yang kuat antara berbagai pihak di tingkat pusat maupun regional untuk melaksanakan dan menjamin terlaksananya semua protokol keamanan yang dibuat. Setiap region memiliki kewenangan untuk mengadaptasikan aturan sesuai kondisi lokal, termasuk mengetatkan atau melonggarkannya.

“Terjalin koordinasi dan kerjasama yang bagus dengan pemerintah daerah (region). Kita berjalan bersama dalam fase baru ini,” Conte mengakhiri.

Novia Cici Anggraini

0 notes
24 views
bookmark icon

Write a comment...

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *