Profil

Muhammad Syarifuddin,Putra Baturaja yang Terpilih Menjadi Ketua MA

• Bookmarks: 1435


Muhammad Syarifuddin bukanlah figur baru dalam dunia peradilan di tanah air. Pria kelahiran Desa Laya 17 Oktober 1954 ini telah memulai karirnya sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri (PN) Banda Aceh sejak 1981.

Usai diangkat menjadi hakim Syarifuddin ditempatkan sebagai hakim di PN Kutacane sejak 1984. Setelah tujuh tahun bertugas di sana, dia dimutasi ke PN Lubuk Linggau sampai dengan tahun 1995.

Ia pun kemudian diangkat sebagai Wakil Ketua PN Muara Bulian, Jambi. Karirnya kemudian berlanjut sebagai Ketua PN Padang Pariaman sebelum akhirnya pulang ke kampung halamannya sebagai Ketua PN Baturaja pada 1999.

Rekam jejaknya yang baik membawa Syarifuddin masuk Ibu Kota Jakarta. Ia dipercaya sebagai hakim di PN Jakarta Selatan pada tahun 2003. Tak lama Syarifuddin kemudian dipercaya menjadi Wakil Ketua PN Bandung periode 2005-2006 dan kemudian menjadi Ketua PN Bandung pada 2006 hingga 2011. Karirnya terus meningkat hingga kemudian ditunjuk sebagai hakim tinggi di Pengadilan Tinggi Palembang pada tahun 2011.

Tak menunggu lama, penyandang gelar Doktor Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan ini kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI. Jabatan ini diembannya selama enam tahun. Syarifuddin juga pernah dipercaya sebagai Pelaksana Tugas Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil MA ketika masih menjabat Kepala Bawas MA.

23 Januari 2013 menjadi salah satu tonggak penting karier Syarifuddin. Komisi III DPR menetapkannya menjadi hakim agung bersama tujuh koleganya. Ketua MA pun melantik Syarifuddin menjadi Hakim Agung pada 11 Maret 2013.

Dua tahun kemudian, tepatnya 28 Mei 2015 Syarifuddin diangkat sebagai Ketua Kamar Pengawasan MA. Berselang satu tahun berikutnya melalui proses pemilihan demokratis di MA Syarifuddin terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial menggantikan Prof. Dr. H. Mohammad Saleh yang akan purnabhakti.

Kesabaran membuat Putra Baturaja tersebut akhirnya terpilih menggantikan Prof. Dr Hatta Ali pada pemilihan Ketua MA, Senin (6/4/2025). Dalam sidang paripurna khusus yang digelar di Ruang Kusuma Atmadja MA. Syarifudin berhasil meraih 32 suara pada putara kedua pemilihan yang diikuti oleh para Hakim Agung.

Usai terpilih sebagai Ketua MA, Syarifuddin menyampaikan ucapan terimakasih karena telah dipercaya untuk memimpin lembaga tertinggi di peradilan. Dia berharap kepada rekan-rekannya agar selalu mendukungnya untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan MA.

“Terima kasih atas kepercayaan kepada saya untuk menerima tongkat estafet kepemimimpinan Ketua MA. Mulai hari ini berakhir sudah demokrasi kecil di MA. Mulai hari ini pula, saya harap tidak ada perbedaan pendapat, tidak ada dukung-mendukung di antara kita,” kata Syarifuddin dalam pidato sambutannya, Senin (6/4/2025).

Sesaat setelah terpilih Menkopol­hukam Prof. Mah­fud MD mem­berikan ucapan se­la­mat atas ter­pil­i­h­nya Syari­fudin se­ba­gai Ke­tua Mahkamah Agung RI pe­ri­ode 2020-2025. Melalui video pen­deknya Mah­fud yang juga per­nah men­jadi Ke­tua IKA UII juga menyam­paikan pe­san un­tuk Syari­fudin.

Al­ham­dulil­lah, se­la­mat ya, Dr. Syari­fudin ter­pilih men­jadi ke­tua MA meng­gan­tikam Pak Hatta Ali hari ini, Bawalah panji-panji kebe­saran UII yaitu pene­gak hukum yang is­lami, yang se­lalu in­gin berbuat kead­i­lan kepada manu­sia bukan kead­i­lan yang diskrim­i­natif karena satu kelom­pok, se­la­mat mas mari sama-sama kita bek­erja,” kata Mah­fud dalam video terse­but.

Sementara itu di Baturaja kampung asalnya tepatnya di Simpang Bukit Pelawi Kabupaten Ogan Komering Ulu Syarifuddin juga dikenal sebagai orang yang sederhana dan bersahaja. Rumah masa kecilnya di kampung kini ditempati oleh kerabatnya. Sesekali Syarifuddin kerap mengunjungi rumah masa kecilnya tersebut.

“Kebiasaan beliau menjelang ramadhan berziarah kemakam keluarga yang ada di Baturaja. Selepas berziarah beliau bersilaturahmi dengan sanak saudara, sahabat dan tetangga. Selama di Baturaja beliau juga selalu tinggal di rumah kampungnya tidak pernah tinggal di hotel,” kenang Agus Safuan, Ketua PN Baturaja.

Syarifudin juga sejak dulu dikenal ramah kepada bawahannya, tidak pernah marah hingga ia selalu dihormati oleh para pegawainya.

“Bapak orangnya baik, bijaksana dan ga pernah marah,’’ ujar Rosanah Panitera Muda Perdata PN Baturaja yang pernah merasakan kepemimpinan Syarifuddin semasa ia bertugas di PN Baturaja.

Kabar terpilihnya Syarifudin menjadi Ketua MA juga turut disambut gembira oleh Warga Baturaja, Sumatera Selatan.

“Warga Baturaja ikut bangga dan mendoakan agar bapak amanah dan sukses dalam menjalankan tugas,” ujar Balian supir Syarifuddin.

Agus

0 notes
435 views
bookmark icon

Write a comment...

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *