Redaksi petitum.id sejak seminggu terakhir berinisiatif membuat polling pembaca terkait siapa calon Ketua MA favorit pembaca. Hari ini Sabtu (4/4/2025) polling tersebut telah resmi ditutup.
Total peserta polling ini sendiri adalah 4505 orang.Hasil polling menunjukan Andi Samsan Nganro mendapat 8,9% suara atau 401 pemilih, Suhadi 16,68 % atau 758 suara,Sunarto mendapat 10,3 persen atau 463 suara, Supandi mendapat 57,1% atau 2573 suara dan Syarifudin mendapat 6,9% atau 310 suara.
Tak disangka 4505 orang terlibat dalam polling tersebut. Ini menunjukan antusiasme pembaca meskipun mereka bukanlah orang yang akan menentukan hasil pemilihan yang akan dilakukan pada Senin (6/4/2025).
Selain polling pembaca redaksi juga menerima berbagai artikel para pendukung masing-masing calon yang juga berupaya untuk mempengaruhi opini publik. Semua diberikan kesempatan yang sama untuk menjaga keseimbangan dan memperkaya pemikiran publik. Tak hanya itu redaksi juga berupaya menggali persepsi hakim-hakim di daerah terkait sosok pimpinan MA yang ada di benaknya. Tentu ini semua tidak cukup untuk menggali beragam aspirasi. Meski demikian ikhtiar telah berusaha dilakukan. Kami tidak berupaya menggali aspirasi pihak-pihak lain di luar warga peradilan.
Selalu ada kejutan, dimana sebelumnya diprediksi bahwa nama-nama beken yang telah beredar jauh hari sebelumnyalah yang akan mendapat suara tertinggi. Alhasil yang terjadi justru sebaliknya. Nama-nama baru yang muncul yang lebih banyak diminati pembaca.
Nama Suhadi di awal-awal memimpin polling pembaca tersebut. Kita boleh mengira hal itu dimungkinkan karena posisinya sebagai Ketua IKAHI membuatnya dikenal oleh kalangan hakim. Namanya terus bertahan di tiga hari pertama sampai pada Kamis (2/4/2025) muncul nama baru yang melesat yakni Supandi yang notabene adalah Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung. Kemunculan Supandi tentu cukup mengejutkan. Hal yang lebih mengejutkan adalah trend pemilih yang begitu massif memilihnya terjadi di tiga hari terakhir sebelum polling pembaca ini ditutup.
Patut diduga solidaritas warga peradilan administrasilah yang membuat namanya melejit. Sinyalemen ini menunjukan suara tak terdengar dari warga peradilan administrasi yang menghendaki pimpinanya juga masuk sebagai Pimpinan MA. Spirit de corps muncul meski mereka semua tentu memahami bahwa bukan jumlah suara dalam polling lah yang akan menentukan. Bisa dikatakan inilah wujud ekspresi kerinduan warga peradilan administrasi akan keterwakilan mereka di pucuk pimpinan.
Sebaimana tradisi Pimpinan MA hampir selalu didominasi oleh kamar peradilan umum yang merupakan pengadilan tertua dan terbanyak. Hal ini cukup logis tentunya karena jumlah Hakim Agung dari kamar peradilan umum pasti lebih banyak dari kamar-kamar lainnya seperti kamar agama maupun TUN dan Militer. Komposisi ini tentu lebih memungkinkan wakil dari peradilan umum keluar sebagai pucuk pimpinan. Meski demikian tentu Hakim Agung adalah sosok yang independen yang memiliki pengalaman serta visi jauh kedepan tentang sosok seperti apa yang dibutuhkan oleh Mahkamah Agung untuk menjawab tantangan zaman kedepan.
Kali ini ada 4 kandidat dari peradilan umum yang namanya digadang-gadang maju dalam pemilihan Ketua MA. Semuanya memiliki peluang yang sama meskipun kabar beredar dua kandidat terkuat saat ini adalah Andi Samsan Nganro dan M.Syarifudin. Meski demikian semuanya bisa terjadi dan akan sangat bergantung pada hati dan pilihan para Hakim Agung itu sendiri. Semua nama-nama yang beredar tentu adalah nama-nama dengan rekam jejak dan integritas yang baik.
Apakah tradisi akan terus berlanjut atau justru Supandi akan mengukir tradisi baru menjadi sosok yang memecahkan kebuntuan. Siapapun yang terpilih tentu kita berharap kedepan MA semakin maju untuk mewujudkan visinya menjadi Badan Peradilan yang Agung.
Rahmatul Ummah